Namun sangat tidak pantas jika diabaikan
saja
Kamu terus
bercerita tentang alurnya
Memastikan bahwa
semuanya akan baik-baik saja
Mengatakan bahwa
kita pasti akan melewati rintangannya
Dan mengakhirinya
seperti dalam kisah dongeng Cinderella
Kini aku adalah
penulis naskahnya,
Kamu yang membuat
alurnya
Terlalu sederhana,
gumamku tak percaya
Sederhana itu
istimewa, kilahmu cepat
Seperti dua
yang saling menjaga dalam do’a tanpa tau satu diantaranya?
Hal apa yang
lebih kamu suka?
Dari diam dalam
jawab yang sama
Atau gerilia
cerita yang dikonsumsi sesuka ria?
Sederhana itu
istimewa,
Seperti kita
yang diam tapi saling menerima
Bahwa kamu akan
jadi penulis naskahnya
Dan aku yang
buat alurnya.
Iya...seperti
kita, Sederhana yang Istimewa.
0 Response to "Dialog Rasa (14)"
Posting Komentar