rasanya seperti empat tahun lalu,
sakit sesak didada. tapi aku bisa apa?
berkatapun tiada guna,
diam saja dengarkan !
padahal jika aku yang berkuasa..
bukan begini mau ku,
ah, sesal tak kan berguna.
diam saja dengarkan !
sebegitu sulitkah untuk lebih tenang?
hingga pandangan terbentur pada banyak benda
aku malas menatap,
aku dengar, aku tau.
aku mau sudahi diskusi ini
agar tak terasa lagi hantaman keras itu.
setak elok itukah aku?
mengapa seolah tak ada harkat?
ya, aku sadara aku berbeda.
katakan saja semua keluh tentang ku
tak apa...
harus begini dan begini,
aku sadar,
terlalu banyak kurang,
hingga harus dipoles sedemikian rupa
agar tampak elok dipandang dan dibincangkan
katakan saja, toh aku sudah tak sekeras dulu
bantahan ku tak sekuat dulu,
aku mengerti ingin mu,
aku tau besar harap mu,
tapi bisakah kau tunggu?
aku bukan malaikat dengan sejuta keajaiban
semuanya butuh waktu.
tetes air mata ku memang tiada guna, tak perlu kau tau.
biarkan aku menikmatinya bersama luluh sesak dada ku.
0 Response to "Diam saja, Dengarkan !"
Posting Komentar