Salah satu sebab datangnya pertolongan Allah SWT dan diterimanya amal adalah dengan hadirnya hati yang ikhlas. ketidak hadiran hati yang ikhlas inilah yang menjadi kelemahan kebangkitan islam saat ini. hati seperti ini mewarnai priode pertama islam, namun tidak banyak disingung oleh orang yang semestinya bertugas menyerukan kebenaran.
itulah hati yang ikhlas, yang tidak memandang kedudukan dan tidak pula mengharapkanya.
itulah hati yang ikhlas, yang tidak peduli didepan atau dibelakang, selagi dia tetap teguh dijalan dakwah kepada Allah ta'ala.
itulah hati yang ikhlas, yang tidak mau berpangku tangan, tidak merasa bosan atau gundah, dan yang menyibukan diri dalam aktifitas dakwah.
itulah hati yang ikhlas, yang tak kenal waktu dalam melakukan dakwah, dan tak kenal batas akhir untuk berdakwah, dan selalu menjadikan setiap detik kehidupannya untuk berdakwah dan mewakafkan diri untuk dakwah.
itulah hati yang ikhlas, yang tidak pernah berbuat untuk kepantingan pribadi tertentu maupun kelompok, serta tidak untuk mendapatkan kesenangan dunia. namun dia berbuat demi keridhaan Allah subhanahu wata'ala semata.
itulah hati yang ikhlas, yang maju ketika orang lain mundur, yang teguh ketika orang-orang tergelincir. yang sabar ketika orang-orang terguncang, yang lemah-lembut ketika orang-orang bertindak bodoh, yang memberikan maaf ketika orang-orang merampas haknya.
itulah hati yang ikhlas, yang didalamnya tidak ada tempat sekecil jarumpun untuk ditempati kedengkian terhadap orang muslim.
itulah hati yang ikhlas, yang tidak mengenal kepentingan untuk diri sendiri, tapi mendahulukan kepentingan orang lain.
itulah hati yang ikhlas, yang tak bisa tidur memikirkan kondisi islam.
hati semacam ini menjadi tegar, kuat, dan teguh, serta siap mengorbankan segala sesuatu, mengemban tugas apa pun didunia ini, tidak melihat kecuali keridhaan Allah. itulah hati yang siap untuk menelusuri perjalanan di dunia dengan segenap liku-likunya yang penuh kesulitan, penderitaan, siksaan, dan pengorbanan. hati seperti itu bersedia untuk mati, tanpa megharapkan balasan duniawi, meskipun balasan itu berupa pertolongan bagi dakwah dan kemenangan islam serta kaum muslimin, meskipun balasan itu berupa kebinasaan orang-orang yang zalim.
pada akhirnya hati semacam ini menemukan dan menyadari, bahwa tidak ada pilihan dalam perjalanan berikutnya selain memberi tanpa harus menerima, apa pun yang diterima, lalu menunggu kedatangan akhirat, di saat yang haq dipisahkan dari yang batil.
ketika hati semacam ini mendapat cahaya petunjuk dan mengetahui Allah, niatnya pun menjadi lurus sesuai dengan baiat dan janjinya. pertolongan pasti akan mendatanginya di dunia. ia akan merasa aman untuk melaksanakan amanat illahi.
hati semacam inilah yang layak mengemban amanat semenjak ia diciptakan, bukan untuk mendapatkan kesenangan didunia. tujuannya benar-benar murni untuk Allah, demi suatu hari yang tiada satu balasan pun kecuali keridhaan -Nya.
Al-Akhfiya
0 Response to "Sentuhan untuk hati yang ikhlas"
Posting Komentar