kita selamanya adalah kita


semua ini di awali dengan keindahan,
saling percaya, saling peduli,..
bila kau lebah,..
maka aku yang akan menyediakan sari pati
untuk kau jadikan madu
sehingga banyak orang yang bisa merasakan manisnya madu.
dulu,
canda kita membuat orang bahagia
ungkapan kita dapat membuat orang tersenyum
secercah tawa kita dapat membuat orang turut tertawa
mungkinkah ini  revolusi kehidupan ?
semuanya berubah,...
tak ada sapa bukan karna tak peduli
tak ada canda bukan karna marah
tak ada tawa bukan karna sedih
kita mulai melewati awal dari titik keindahan
di mana matahari kan terbit di atasnya,
memantulkan cahaya
yang kan menjadi penerang labirin kita
namun, kita semakin jauh

bukankah bulan tak berjalan beriringan dengan matahari
agar semua orang tau indah malam dan siang

kau yang mengatakannya, "belajarlah mempertahankan pendapat"
tapi mengapa kau harus pergi saat aku menentang ?
mengapa kau relakan teteskan air mata itu dan berlalu dariku ?
bukankah harusnya kita sama-sama belajar untuk bertahan ?
aku diam bukan berarti aku tak peduli,
kita mungkin ibarat air dan api
hakikatnya mereka saling berlawanan
tapi tuhan bekata lain,
Allah menciptakan api dari kayu yang hijau, (yasin 80)

aku tak ingin ada yang bersalah di antara kita,
tidak kau, tidak pula aku
sekarang adalah masa menuju kedewasaan kita,

belajarlah bersama ku
meski kita tak seiringan berjalan,
biarkan aku tetap ada di dekat mu,
meski kita tak saling berjabat
aku yakin kita akan melewati awal dari semua ini,
biarkan derayan tawa itu tetap mengisi hari
agar aku tetap merasakan hadirnya dirimu, dalam diam ku
aku percaya kau mampu,
jangan pernah lari dari ketidak sanggupan mu
berjalanlah bersamanya
sampai kau bisa melewatinya
semua ini hanya peroses
biarkan kita melaluinya bersama
meski dalam keterasingan
aku tau kau jenuh,dan kau juga harus tau,
aku juga merasakan kejenuhan itu

aku ingin kau percaya
dengan keputusan yang telah kau ambil
bertahanlah, kawan
ingatkah dengan kalimat ini ?
#pena-pena telah di angkat, dan lembaran-lembaran telah mengering tintanya

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "kita selamanya adalah kita"

Posting Komentar