Dialog Rasa (6)

Aku ingat obrolan kita malam itu
Banyak tanyamu tentang rencanaku setelah lulus
Kamu yang tiba-tiba bercerita banyak hal tentang dirimu
Hingga malam-malam berikutnya
Seolah ada sesuatu yang sedang kamu jaga.
Komunikasi kita
Kamu bercerita tentang menunggu yang tidak perlu
Berharap yang tidak pasti,
Lalu meminta banyak pendapatku
Hingga kita menyimpulkan sama

Ternyata kita salah
Kita ini seperti sedang
Mengarang cerita ketidak pastian
Membangun harapan yang pasti dihancurkan
"Tetaplah menjadi teman" katamu kala itu
"Memang tidak pernah berlebih" batinku

Kita ini, dua manusia yang sibuk menyembunyika rasa
Yang jelas-jelas kita tau salah
Yang membuat kita berbohong pada diri sendiri
Yang sibuk melibatkan tuhan dalam do'a

Kita ini sudah sejak awal salah
Tapi masih tetap terjatuh pada lubang yang sama
Kita ini dua manusia yang tidak mau tersalah
Bahkan mengaku salah pada diri sendiri.

Kita malah sibuk mengikuti alur cerita yang kita karang

Aku ingin tau...
Untuk apa dialog-dialog itu kita bangun?
Untuk apa kita saling mengenalkan diri?
Untuk apa kita saling bersapa padahal tidak ada apa-apa?
Untuk meluahkan rindu?
Sekali lagi... Kita ini sudah salah.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Dialog Rasa (6)"

Posting Komentar