Tidak ada yang perlu dibanggakan jika sudah menemukan objek yang pas untuk penelitian, tidak ada yang perlu dibanggakan jika mendapatkan dosen pembimbing yang baik hati dan auto acc tiap bimbingan, tidak ada yang perlu dibanggakan jika sudah diminta menyelesaikan BAB III. Karna setiap kemudahan dalam Tugas akhir, nanti pasti akan ada kesulitannya. Loh, kok jadi kebalik ?
Balada mahasiswa semester akhir. luar biasa sekali ujiannya, ujian malasnya, ujian penolakan demi penolakan, ujian revisi, ujian memahami berpihak-pihak yang terkait dengan TA ini. Dulu rasanya diawal sebelum mengerjakan skripsi, banyak dan besar sekali harapannya. Ingin dapat objek yang sesuai pasion, ingin judul dan bahasan materi yang disenangi hingga bisa berkelanjutan untuk kehidupan setelah kuliah. Ternyata tidak semudah itu jalannya. Menjelang beberapa bulan pendaftaran sidang skripsi, semuanya berubah. Mikirnya, terserah deh objek mana aja, terserah pake analisis apa aja, yang penting gua lulus.
Hari ini sudah tiga bulan berjalan, proses penyusunan Skripsi yang sedangku garap. Sejak awal, wisata syariah memang menjadi prioritas dalam bahasan skripsiku, awalnya pingin objek di Pekanbaru supaya bisa sekalian pulang sambil garap skripsi, akhirnya milih objek yang deket supaya ga ribet buat dapat data jika sewaktu-waktu butuh datang ke objek. Akhir September setelah menemukan objek yang pas dan masukin surat untuk izin penelitian ternyata si objek belum mau untuk dijadikan bahan penelitian karna bisnisnya masih terhitung baru. Setelah beberapa kali bimbingan dan cerita ke Dospem1 bahwa objek tidak mengizinkan penelitian, akhirnya dospem1ku mengizinkan untuk menyusun skripsi hingga BAB III dan sampai menemukan objek baru lagi.
Alakullihal aku ikhtiar lagi nyari objek dan konsultasi kebebrapa teman akhirnya ditawarin banyak objek, Kupilih salah satu lalu datang dan masukin surat, Alhamdulillah dayung bersambut, surat penilitianku langsung di acc oleh Manajer Marketing. Segeraku selesaikan BAB III untuk bimbingan lagi dengan dospem I. Setelah bimbingan banyak redaksi yang harus direvisi, beliau memang teliti sekali dengan redaksi dan teman satu bimbingan dengan beliau semuanya pasti revisi redaksi.
Karana dospam2ku sehabis terkena musibah, lalu beberapa minggu setalah bimbingan BAB III aku baru berani mengontak Dospem2 untuk bimbingan. Alakulihah cahtku hari itu hanya di Read. Selepas Ashar aku liat beliau diswalayan kampus “eh, ada dospemku, chat aku belum dibales” celetukku sambil masang sepatu keluar dari masjid. “samperin” aku diam mikir.. gaenak mau nyamperin. “samperin etdah” kata temanku lagi sambil melotot. Akhirnya aku samperin juga beliau.
Lalu kami diskusi didepan pintu Swalayan diliatin orang-orang “tapi pak... justru karna itu..tapii pak...” terjadilah diskusi saling mempertahankan argumen antara aku dan dospem2, beliau minta aku ganti objek karna objek yang akan diteliti belum tau syariah atau tidak katanya penelitianku akan jadi tidak bermanfaat. “saya pastikan dulu ya pak” simpulku agar tidak jadi ganti objek. “silahkan” kata beliau. Masyaallah sudah sejauh ini yang awalnya terlihat lancar... ternyata ada saja hambatannya.
That’s one part of balada ngerjain TA, teman-temanku yang lain bahkan ada yang judul saja masih difikirkan, ada juga yang belum ketemu objek. Dan banyak jenis balada-balada yang lain.
Tugas Akhir ini tidak ada yang memantau, tidak ada yang memaksa, selain diri kita sendiri. Kalo mau cepet selesai yasilahkan usaha yang lebih dan rajin ngerjain, rajin bimbingan, rajin kontekan dengan objek. Kalau kamu efortnya ga gede ya gabakal kelar-kelar. aku sempat terfikir, buat apasih ngerjain skripsi kaya gini jadi gaguna materi-materi selama kuliah, yang dipake beberapa doang, efortnya gede dimental doang. tapi akhirnya kusadar ya memang begitulah salah satu hikmahnya ngerjain skripsi,
"Usaha untuk sesuatu yang ingin kamu capai, sekalipun dosen bisa acc kamu sampe BAB V tanpa revisi. Tapi kamu harus belajar buat berproses dan belajar ngerasain kerasnya dunia kuliah dulu sebelum ditolak-tolak didunia kerja, agar kuat mentalnya "
Dan sekarang aku lagi males-melasnya nyentuh skripsi tapi pengennya daftar sidang akhir tahun ini. Apa-apaan pula -__- ada seorang teman yang pernah cerita, dia tidak menyentuh skripsi selama setahun, ditahun selanjutnya baru dia selesaikan Tugas akhirnya. Waktu itu aku heran, kok gitu? Katanya ya malas aja, ga mood. Dan ternyata ujian terberat para skripsiers itu emang itu. Ya Allah 😧 jauhkan hamba dari malas-malas ini.
Kalo ketemu temen dikampus nanyain progres skripis suka sedih rasanya BAB III gamaju-maju malah disuruh ganti objek, aku jadi males ngebahas skripis. Apalagi kalo yang nanyain skripsi Abi. Aku jadi merasa bersalah 😢 Abi selalu bilang, "segera lulus ya nab"
Ada temen yang kalo ditanyain skripis langsung sinis “jangan bahas skripsi apa” hahaha Masyaallahhhh tapi kuyakin sih, after skripsi ini bakal ada ujian-ujian lainnya yang pasti bakal menunggu kita semua. Sabar..sabar jangan lupa libatkan Allah. Semangat untuk semua Skripsierss !!!
0 Response to "Begini Rasanya Mahasiswa Semester Akhir "
Posting Komentar