Dialog Rasa (3)


Lama aku diam. Memikirkan cerita yang mengalir dari bibirnya
Kala itu.,aku. Seperti pelarian hati.
Kira-kira bagaimana rasanya? Ah, cintanya tak murni.
Aku masih tetap diam, sibuk dengan fikiranku.
Tantang cinta yang murni.
Kamu ini lucu.
Berharap cinta yang murni dari manusia. Mana mungkin.
Kamu tau, tuhan saja meski sering didua
Tak pernah marah pada hambanya jika si hamba kembali datang
Memohon dan meminta. Bahkan hingga berkali-kali terulang.
Ia maafkan, ia terima, ia berikan.
Lalu kamu ini siapa? Menjadi paling marah karna tidak jadi yang pertama.
Cinta pada manusia tidak ada yang seromantis tuhan
Biarlah cinta mu didua oleh manusia
Tapi pada tuhan, jangan
Biarlah air cinta mu keruh dan menyakitkan
Tapi pada tuhan, jangan
Cinta murni mu, biarkan untuk dia saja,
Yang menciptakan kita dan menghidupkan kita didunia
Karna dia yang lebih pantas menerimanya. Bukan manusia.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Dialog Rasa (3)"

Posting Komentar